Sabtu, 24 Juli 2010

“Aku jatuh cinta!”


Betulkah?Tanyalah pada hatimu jika engkau jatuh cinta,apakah cinta itu?Tanyalah pada mereka yang sedang mengaku jatuh cinta,apakah cinta itu?

Cinta itu misteri manusia,tak ada pelajaran cinta disekolahmu. Cinta bisa menjatuhkan raja dari singgasana, membuat sakit jiwa orang yang dirundungnya. Tapi cinta pula membawa orang kepada sebuah istana,meninggikan ruh hambaNya ke surga yang tertinggi.

Ibnu Qayyim seorang ulama pemerhati cinta,mengungkapkan makna cinta menurut bahasa,Cinta dirumuskan dengan memperhatikan turunan kata cinta,Mahabbah berasal dari kata hubb,yang memiliki 5 makna turunannya.Pertama ash-shafa wa al-bayard,putih bersih.Kedua , al-‘uluww wa azh-zhuhur,tinggi dan kelihatan.Ketiga, al-luzum wa ats-tsubut,terus-menerus dan konsisten.Keempat, lubb,inti atau saripati.Biji disebut habbah karena itulah benih asal atau inti tanaman.Jantung hati kekasih disebut habbat al-qalb.Kelima, al-hifz wa al-imsak,menjaga dan menahan.

Kata dasar dalam bahasa Arab begitu bernuansa. Lalu apa itu cinta? Beberapa makna cinta adalah:

o Kecenderungan seluruh hati terus menerus(kepada yang dicintainya)

o Kesediaan hati menerima segala keinginan orang yang dicintainya

o Kecenderungan sepenuh hati untuk lebih mengutamakan orang yang dicintainya dari pada diri dan hartanya,seia sekata dengannya, sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan,dan merasa cintanya itu masih kurang.

o Pengembaraan hati karena mencari yang dicintai,sementara lisan senantiasa menyebut-nyebut namanya.

o Menyibukan diri untuk mengenang yang dicintainya, dan menghinakan diri kepadanya

Yang mana yang sesuai dengan cinta-cinta yang ada dalam hatimu?

Cinta memang merupakan olahan rasa dalam qolbu,jiwa,memuat selaksa rasa,suasana keterikatan,membaur dalam nuansa rasa tak terkata,hanya dapat dirasa namun sulit terungkap dengan kata-kata.

Dua Cinta

Kau tak dapat memahami cinta kecuali mengetahui klasifikasi cinta. Berdasarkan sumber munculnya cinta ada dua, Pertama cinta yang bersifat fitri jibili atau bawaan naluri, yang Allah ciptakan sebagai fitrah dalam jiwa manusia,contohnya cinta kepada anak, isteri,sahabat. Cinta ini tak menyebabkan engkau dicela. Kedua cinta yang bersifat sababi kasbi,yakni muncul karena diusahakan dan dimunculkan lewat proses yang dilakukan manusia atau karena kehendak orang yang memiliki cinta tersebut.Akibatnya Allah akan meghisab orang itu gara-gara cinta jika ia berpaling dari hal-hal yang diridhai Allah.

Baik cinta bersifat fitrah maupun cinta yang tumbuh karena diusahakan harus dimunculkan secara proposional sesuai takaran dan mengikuti aturan yang Menciptakan Cinta itu,agar mendapatkan kemaslahatan dalam hidupnya.

Cinta Kepada Allah

Cinta kepada Allah adalah sumber segala wujud cinta sejati, sebab cinta kepada Allah merupakan cinta kepada sumber segala cinta, cinta kepada sumber keabadian cinta, cinta kepada Pencipta cinta itu sendiri.

Mencintai Allah merupakan kewajiban iman yang teragung. Ia adalah pondasi setiap amal keimanan dan penerapan ajaran agama yang semuanya berasal dari cinta yang terpuji. Sumber Cinta yang terpuji adalah Allah. Amal yang tidak bersumber dari cinta Allah tak akan menjadi amal shalih.

Cinta Sesuatu Karena Allah

Inilah rasa mencintai segala sesuatu yang menjadi konsekkuensi cinta kepada Allah. Tanpa cinta ini seorang hamba tidak dikatakan mencintai Allah. Cinta ini juga wajib hukumnya. Celupan cinta ini juga celupan iman yang murni. Contoh cinta ini adalah mencintai Rasulullah dan orang-orang yang beriman.

Cinta Sesuatu di Jalan Allah

Cinta yang bermula dari cinta yang bersifat fitrah,tapi cinta ini bisa menggiring pencinta kepada kebaikan dan ketaatan kepada Allah, seperti mencintai suami atau isteri,sahabat atau apapun dijalan Allah, yang seperti ini hukumnya wajib. Namun jika cinta ini menjerumuskan kepada yang haram cinta ini tidak disebut sebagai cinta dijalan Allah dan hukumnya menjadi haram.

Cinta Sesuatu bersamaan dengan cinta kepada Allah

Maksudnya cinta kepada selain Allah,di samping cinta kepada-Nya, sebagaimana cintanya kepada Allah. Bermula dari cinta fitri jibilli,namun saat cinta ini mencapai tingkat sebagaimana cinta kepada Allah maka cinta ini disebut cinta kepada yang lain bersamaan cinta kepada Allah dan hukumnya haram.misal cinta orang musyrik, dimana ia mencintai sesembahan mereka sebagaimana mencintai Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar